Media massa dalam hal ini televisi
merupakan media komunikasi yang mampu membawa arus informasi baik informasi
visual, maupun audio, secara detail, lengkap dan luas. Salah satu informasi
yang disajikan adalah pornografi. Kebebasan media televisi dalam menyajikan
berbagai macam informasi yang bermuatan pornografi menuai banyak kontroversi,
karena bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa dan norma-norma agama.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang mampu berfikir kritis, sistimatis,
logis, dan rasional, memiliki sikap dan pandangan yang berbeda-beda terhadap
segala bentuk, gaya, maupun materi pornografi yang ada dalam media televisi.
Berangkat dari hal tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
sikap mahasiswa pelaku sex bebas terhadap muatan pornografi dalam media
televisi?.
Penyajian selektif dan penekanan pada tema tertentu dalam media televisi selalu berhadapan dengan sistim sosial, seperti keyakinan, norma, perasaan, dan cita-cita masyarakat. Karena secara potensial dapat merubah norma-norma dan batas-batas perorangan (Pareno, 2005:92).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan jumlah informan sebanyak 15 orang mahasiswa pelaku sex bebas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara induksi konseptual, yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui sikap mahasiswa pelaku sex bebas terhadap muatan pornografi dalam media televisi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau, Malang.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, Mayoritas informan setuju terhadap muatan pornografi dalam media televisi yaitu sebanyak 9 orang. Karena muatan pornografi dalam media televisi dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang hubungan sexsual. Sedangkan 6 informan lainnya kurang setuju dengan muatan pornografi dalam media televisi. Karena bertentangan dengan norma-norma agama dan budaya bangsa serta dapat merusak moralitas seseorang terutama bila dikonsumsi oleh anak dibawah umur. Jadi dapat disimpulkan bahwa, informan pelaku sex bebas di Desa Mulyo Agung
Kecamatan Dau, Malang sebagian besar setuju dengan muatan pornografi dalam media massa.
Penyajian selektif dan penekanan pada tema tertentu dalam media televisi selalu berhadapan dengan sistim sosial, seperti keyakinan, norma, perasaan, dan cita-cita masyarakat. Karena secara potensial dapat merubah norma-norma dan batas-batas perorangan (Pareno, 2005:92).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan jumlah informan sebanyak 15 orang mahasiswa pelaku sex bebas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara induksi konseptual, yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena. Dalam hal ini peneliti hanya ingin mengetahui sikap mahasiswa pelaku sex bebas terhadap muatan pornografi dalam media televisi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulyo Agung Kecamatan Dau, Malang.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, Mayoritas informan setuju terhadap muatan pornografi dalam media televisi yaitu sebanyak 9 orang. Karena muatan pornografi dalam media televisi dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka tentang hubungan sexsual. Sedangkan 6 informan lainnya kurang setuju dengan muatan pornografi dalam media televisi. Karena bertentangan dengan norma-norma agama dan budaya bangsa serta dapat merusak moralitas seseorang terutama bila dikonsumsi oleh anak dibawah umur. Jadi dapat disimpulkan bahwa, informan pelaku sex bebas di Desa Mulyo Agung
Kecamatan Dau, Malang sebagian besar setuju dengan muatan pornografi dalam media massa.
- Kasus tersebut bisa dijadikan penelitian mengunakan kuantitatif karena dapat menggunakan sampel kuisioner dan disebarkan kepada masyarakat sekitar untuk di jadikan sampel oenelitian. dan hasilnya nantinya bisa diperhitungkan dengan menggunakan perhitungan yang terdapat di dalam meyode penelitian kuantitatif.
Sebelum saya menjelaskan kaitan kasus dengan Validitas dan Reabilitas., saya akan menjelaskan pengertian dari :
- VALIDITAS , Suatu skala atau instrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas
rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur variabel A dan kemudian memberikan hasil pengukuran mengenai variabel A, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas tinggi. Suatu tes yang dimaksudkan mengukur variabel A akan tetapi menghasilkan data mengenai variabel A’ atau bahkan B, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas rendah untuk mengukur variabel A dan tinggi validitasnya untuk mengukur variabel A’ atau B (Azwar 1986).Kaitan dengan kasus tersebut adalah jika kasus tersebut diteliti dengan validitas maka pasti ada perbedaan diantara peneliti satu dengan peneliti lain , yang artinya setiap peneliti dapat memberikan tanggapan bagaimana kasus tersebut diteliti menjalankan fungsinya dan diukur dengna baik , maka ada juga hasil yang dikadakan kurang relefan diantara peneliti
- REABILITAS , Menurut Masri Singarimbun, realibilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka
alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.
Kaitan dengan kasus tersebut adalah dengan adanya kasus pornografi dikalangan mahasiswa maka jika dikaitkan dengan reabilitas pasti ada suatu kasus yang diteliti dan disertai dengan bukti yang jelas sehingga dengan adanya bukti itu kasus dapat dipercaya oleh kalangan masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana Group.
Littlejohn
dan Foss. 2005. Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humanika.
McQuail,
Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa.
Jakarta: Salemba Humanika.
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian
Komunikasi.
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/validitas-dan-reliabilitas.html
Betway Casino Site | Review & Welcome Bonus
BalasHapusBetway Casino choegocasino is a relatively งานออนไลน์ new online casino site that is a bit outdated. We went with a few things to do to bring you a fresh look 인카지노 at what they have and